Kota Bandung kembali menjadi tuan rumah event lari tahunan Pocari Sweat Run yang ke-12, menarik sekitar 15.000 peserta dari berbagai daerah. Acara ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap sektor pariwisata dan perekonomian kota.
Gelaran Event Lari yang Makin Populer
Seiring dengan semakin tingginya minat masyarakat terhadap olahraga lari, event seperti Pocari Sweat Run kini menjadi salah satu kegiatan utama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali, dan Jawa Tengah.
Dalam acara yang digelar selama dua hari, peserta lari dapat merasakan pengalaman berlari di berbagai sudut kota Bandung yang terkenal dengan suasana sejuk dan pemandangannya yang indah.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh panitia, peserta kali ini tidak hanya berasal dari Bandung, tetapi juga dari luar kota, yang turut berkontribusi pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan.
“Harapan kami, event ini akan mendorong perekonomian daerah, khususnya dalam sektor wisata dan perdagangan,” ujar Wali Kota Bandung, M. Farhan saat sesi konferensi pers, di Kiara Artha Park, Jumat (18/7/25).

Meningkatkan Ekonomi dan Pariwisata
Selain memberikan dampak langsung bagi sektor olahraga, acara ini juga berpotensi meningkatkan perputaran ekonomi di Bandung. Diperkirakan, lebih dari 15.000 orang yang datang untuk berpartisipasi, termasuk keluarga peserta, akan meramaikan berbagai sektor, mulai dari hotel, restoran, hingga transportasi.
“Kami ingin mendapatkan data lebih detail mengenai peserta yang datang ke Bandung. Berapa banyak yang menginap, berapa lama, dan berapa besar rata-rata pengeluaran mereka selama berada di kota ini,” lanjut Farhan.
Data tersebut akan digunakan untuk merencanakan strategi pengembangan pariwisata. Dan meningkatkan branding Bandung sebagai kota destinasi yang menarik bagi wisatawan.
Menyiasati Kemacetan dan Kenyamanan Lalu Lintas
Meski diprediksi akan ada peningkatan arus lalu lintas, pihak berwenang di Kota Bandung sudah mempersiapkan berbagai langkah untuk meminimalisir dampak kemacetan. Jalur-jalur utama di kota ini akan dijaga ketat, bahkan dilakukan rekayasa lalu lintas untuk memastikan kelancaran event tanpa mengganggu kegiatan masyarakat lainnya.
“Kami sudah mempersiapkan berbagai simulasi lalu lintas dan rapat koordinasi dengan semua pihak terkait. Termasuk kebersihan, di mana petugas kebersihan dari enam kecamatan akan disiagakan untuk memastikan rute lari tetap bersih setelah acara,” tambah Farhan.
Kolaborasi antara Pemkot dan Pocari Sweat
Suksesnya event Pocari Sweat Run ini juga tak lepas dari kolaborasi yang erat antara panitia dengan Pemerintah Kota Bandung.
Puspita Winawati, Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, menyampaikan bahwa tahun ini pihaknya sudah memperbaiki banyak hal berdasarkan evaluasi dari tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya, penyesuaian waktu pelaksanaan, dengan memajukan jam mulai lomba untuk menghindari kepadatan yang terlalu lama.
“Selain itu, kami juga mengurangi waktu penyelenggaraan dengan tidak mengadakan maraton tahun ini. Hal ini diharapkan bisa mempercepat proses dan mengurangi potensi kemacetan,” ungkap Puspita.
Bandung Destinasi Lari Favorit
Mengapa Bandung selalu dipilih sebagai lokasi untuk event tahunan ini? Puspita memaparkan, Bandung dikenal memiliki udara yang sejuk dan pemandangan alam yang indah. Membuatnya menjadi tempat yang ideal untuk berlari.
Bukan hanya itu, sambung Puspita, kota ini juga kaya akan kuliner dan tempat wisata yang bisa dinikmati para peserta dan pengunjung.
“Selain tempatnya yang nyaman untuk berlari, Bandung juga memiliki banyak pilihan kuliner dan tempat wisata. Inilah yang membuat kami selalu memilih Bandung sebagai lokasi penyelenggaraan,” tambahnya.
Meningkatkan Brand Kota Bandung
Pocari Sweat Run juga menjadi bagian dari branding Bandung sebagai kota yang aman dan nyaman untuk berbagai jenis acara, termasuk event-event besar.
Farhan juga mengatakan, di samping acara lari ini, Bandung juga akan menjadi tuan rumah bagi sejumlah kegiatan besar lainnya. Seperti pameran Pekan Kreatif Jawa Barat dan konser musik yang digelar di berbagai titik di kota.
“Dengan semakin meningkatnya jumlah event besar di Bandung. Kota ini berharap dapat terus memperkuat posisinya sebagai destinasi unggulan untuk berbagai jenis acara, baik nasional maupun internasional,” harapnya.
Tantangan Kemacetan
Seperti yang diakui oleh banyak pihak, kemacetan tetap menjadi tantangan utama.
“Kami mohon maaf jika ada ketidaknyamanan, namun kami pastikan setiap event yang diselenggarakan tidak akan menyebabkan kemacetan yang parah,” ujar Farhan sambil mengingatkan para pengunjung dan peserta untuk mengatur perjalanan mereka dengan bijak.
Sebagai tambahan, jarak antara pusat kota dan beberapa lokasi acara hanya 14 kilometer. Sehingga memungkinkan pengelolaan lalu lintas lebih mudah meski dengan jumlah peserta yang sangat besar.
Di akhir paparan, Puspita menuturkan, dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik antara semua pihak, Pocari Sweat Run 2025 di Bandung diharapkan akan sukses dan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi peserta serta manfaat besar bagi perekonomian kota.
Event ini menjadi bukti bahwa melalui kolaborasi yang baik antara pemerintah, penyelenggara acara, dan masyarakat, Kota Bandung mampu menjadi tuan rumah acara besar yang mendunia.(HNY)
