
BDGNEWS.CO.ID – Acara spesial Screening dan Meet & Greet film di TSM XXI, Bandung, pada Minggu, (13/7/25). “Bertaut Rindu”.
Hadir pula para pemeran utama, antara lain Adhisty Zara, Ari Irham, Bertram Beryl, dan Aulia Deas menambah suasana semakin meriah.
Saat menonton, di akhir pemutaran film mereka dikejutkan dengan kehadiran para pemeran utama yang langsung masuk ke dalam studio, membuat penonton dan suasana pun kian meriah.
Saat itu Adhisty Zara mengucapkan terima kasih sudah menonton film “Bertaut Rindu”. Ia juga mengingatkan para penonton untuk tidak melewatkan kesempatan untuk menonton kembali film yang akan resmi tayang mulai 31 Juli 2025 mendatang di bioskop. Tak lupa ia juga berpesan agar mengajak keluarga dan teman-teman.
“Terima kasih sudah menoton. Semoga semuanya suka dan pesan film ini sampai. Jangan lupa nonton lagi 31 Juli nanti. Ajak keluarga dan teman-temannya ya,” ujarnya yang diamini rekan aktor lainnya.
Selain itu, para pengunjung juga diundang untuk berbagi momen spesial bersama bintang-bintang film yang hadir. Menjadikan acara ini tidak hanya sekadar pemutaran film, tetapi juga ajang silaturahmi bagi para penggemar dan kru film dalam sesi Meet & Greet.
Sinopsis Film Bertaut Rindu
Kehidupan remaja sering kali penuh dengan perjalanan emosional yang penuh liku. Tetapi di balik segala perasaan itu, ada impian dan harapan yang layak untuk dirayakan. Itulah tema utama dalam film terbaru “Bertaut Rindu: Semua Impian Berhak Dirayakan”. Sebuah karya yang menyentuh tentang pencarian jati diri, cinta pertama, serta perjuangan menghadapi masa lalu yang kelam.
Disutradarai Rako Prijanto dan diproduseri MGS. Fahry Fachrudin, film ini mengisahkan perjalanan Jovanka (Adhisty Zara), seorang remaja yang kehidupannya berubah drastis setelah perceraian orang tuanya. Bersama ibunya, Yuli (Putri Ayudya), Jovanka memulai kehidupan baru di Bandung, mencoba bangkit dari keterpurukan dan merajut kembali impian yang sempat hilang.
Namun, di tengah upayanya mencari keseimbangan hidup, Jovanka bertemu dengan Magnus (Ari Irham), seorang remaja pendiam yang menyimpan banyak rahasia dan trauma masa lalu. Pertemuan tak terduga ini pun menjadi awal dari hubungan yang lebih dari sekadar cinta remaja. Mereka berdua saling mengisi kekosongan satu sama lain, sembari berjuang untuk menghadapi kenyataan hidup yang tidak selalu indah.
Kisah Cinta, Luka, dan Harapan
Film ini bukan hanya bercerita tentang percintaan, namun juga tentang perjalanan emosional yang penuh dengan pertanyaan besar mengenai keluarga, masa lalu, dan harapan. “Bertaut Rindu” menggambarkan bagaimana dua jiwa yang terluka berusaha saling menyembuhkan. Berjuang untuk memahami satu sama lain dan belajar untuk menerima bahwa impian mereka. Meskipun terbentuk di atas luka, tetap berhak untuk dirayakan.
Jovanka dan Magnus menghadapi banyak tantangan dalam hubungan mereka. Namun, lewat gambar, tawa, dan percakapan yang tidak selalu mudah, mereka mulai menemukan tempat aman satu sama lain, tempat di mana impian mereka bisa hidup meski ada banyak rintangan. Seiring berjalannya waktu, mereka berdua belajar untuk membuka diri, berbicara tentang luka, dan berusaha meraih mimpi mereka meski dunia di sekitar mereka kadang terasa tidak ramah.
Kekuatan Naskah
Naskah film karya Lintang Pramudya Wardhani dan Nuridzka Mutiaradini tersebut berhasil mengemas kisah yang sangat relatable dan penuh dengan pesan moral yang dalam. Naskah ini tidak hanya berbicara tentang cinta dan luka, tapi juga tentang keberanian untuk menghadapi kenyataan dan menjalani hidup dengan sepenuh hati.
Konflik yang terjadi antara Jovanka dan Magnus sangat manusiawi. Bukan hanya tentang pertarungan mereka dengan dunia luar, melainkan dengan diri mereka sendiri.
Film ini mengingatkan kita bahwa impian dan harapan, meskipun terkadang terhalang oleh kenyataan yang pahit, tetap berhak untuk diwujudkan. “Bertaut Rindu” mengajak kita untuk merayakan setiap langkah kecil dalam perjalanan hidup, untuk berani bermimpi, dan tidak takut meraih apa yang diinginkan.
Visual Memukau dan Penampilan Memikat
Dalam hal teknis, film ini tampil dengan sinematografi yang memukau. Setiap adegan penuh dengan visual yang tidak hanya indah, namun juga mendalam. Mencerminkan perasaan dan konflik yang sedang para tokoh karakter hadapi.
Nuansa Bandung yang sejuk dan penuh pesona semakin memperkuat atmosfer film. Sehingga memberi kesan bahwa di balik setiap sudut kota, ada cerita dan impian yang berhak dihargai.
Ari Irham dan Adhisty Zara memberikan penampilan yang luar biasa dalam memerankan karakter mereka. Chemistry mereka begitu kuat, menyampaikan dengan sempurna perasaan dua remaja yang berjuang untuk memahami diri mereka dan satu sama lain.
Di tengah tantangan yang mereka hadapi, “Bertaut Rindu: Semua Impian Berhak Dirayakan” mengajarkan kita banyak hal. Film ini mengingatkan kita bahwa setiap orang, tak peduli seberapa berat masa lalu, mereka berhak untuk mengejar impian dan merayakan kebahagiaan.
Sebuah kisah yang menginspirasi tentang cinta pertama, pencarian jati diri. Serta keberanian untuk terus maju meski dunia tak selalu berpihak. (HNY)